Strategi Menghadapi Krisis: Belajar dari Gemelli Polyclinic

Muhammad Hamdi
4 min readOct 2, 2022

--

https://executiveeducation.wharton.upenn.edu/wp-content/uploads/2020/05/2006-crisis-leadership-skills.jpg

Pandemi Covid19 baru berlalu, walaupun memerintah belum mengumumkan bahwa pandemi ini berakhir namun geliat ekonomi dan bisnis sudah mulai berangsur normal kembali. Masyarakat mulai kembali melakukan aktivitas bisnis seperti yang dulu dilakukan sebelum adanya pandemi. Geliat eknomi dan bisnis bisa dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 3,69% dan tahun 2022 ini diprediksi mencapai 4%.

Namun demikian pemulihan ekonomi yang mulai terjadi, harus menghadapi tantangan berat kembali. Pemerintah baru-baru ini merilis berita bahwa hampir dipastikan pada tahun 2023 dunia akan mengalami krisis ekonomi. Selain itu badan ekonomi dunia seperti World Bank, WTO juga memprediksi hal yang sama. Paul Krugman, ekonom yang meraih nobel dalam bidang ekonomi, juga telah mengeluarkan alarm mengenai potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan. Beberapa negara telah mulai merasakan krisis ekonomi pada tahun ini, seperti Srilanka dan Inggris.

Bagi dunia usaha, krisis memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan usaha mereka. Mereka akan kesulitan untuk mengakses permodalan karena kenaikan suku bunga bank sebagai konsekuensi kenaikan inflasi. Selain itu jika orientasi perusahaan adalah ekspor, baik dalam bentuk bahan baku maupun produk jadi, maka perusahaan akan menghadapi pelemahan permintaan. Dampak selanjutnya adalah melemahnya permintaan produk dalam negeri karena menurunnya pendapatan dan terjadinya kenaikan harga barang secara umum. Masyarakat kemudian akan cenderung menahan rencana belanja mereka.

Para pemimpin bisnis perlu memahami situasi ini dan kemudian mempersiapkan diri menghadapi dampak terburuk bagi kelangsungan bisnis mereka. Jika menengok sebentar ke belakang, para pebisnis yang bisa bertahan melewati krisis akibat pandemi Covid19 sebetulnya telah menunjukkan ketangguhannya dalam melewati krisis. Namun demikian mungkin belum banyak yang mengambil pelajaran bagaimana sebuah bisnis bisa melewati krisis di masa yang akan datang. Tulisan ini ingin membahas mengenai kisah sukses sebuah rumah sakit di Italia dalam menghadapi krisis akibat Covid19.

Industri rumah sakit merupakan sektor yang paling merasakan dampak pandemi Covid19. Ketika terjadi outbreak Covid19, rumah sakit di seluruh dunia dalam kondisi tidak ada yang siap. Mereka tiba-tiba dihadapkan pada situasi yang belum pernah mereka pikirkan sebelumnya. Apakah yang kemudian mereka lakukan? Mereka berusaha untuk mengelola permasalahan yang tiba-tiba dihadapi, bekerja keras mencari solusi untuk menyembuhkan pasien, dan melakukan reorientasi operasi.

Riset terbaru mengenai pengelolaan krisis yang dihadapi oleh rumah sakit ketika menghadapi pandemi mengungkap bahwa implementasi solusi yang tepat ketika menghadapi hantaman pertama krisis dan reaksi cepat dalam menangani keadaan serta keterampilan menavigasi operasi bisnis merupakan aspek yang esensial bagi kelangsungan bisnis.

Kajian yang dilakukan pada rumah sakit terbesar di Italia yaitu Gemelli Polyclinic Foundation menarik untuk disimak. Ketika pandemi, rumah sakit ini merupakan salah satu dari ribuan rumah sakit yang merasakan dampak langsung dari melonjakknya pasien Covid19. Tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit pada waktu itu adalah terus menjalankan fungsi utama rumah sakit walau mengalami kesulitan yang tinggi. Mereka tetap melayani pasien yang datang dan menjadikan mereka sebagai prioritas utama untuk ditangani. Tindakan tersebut merupakan hasil dari respon yang dilakukan oleh segenap anggota organisasi rumah sakit dalam tiga aspek.

  1. Kepemimpinan yang efektif. Kemampuan untuk memimpin secara efektif sangat bergantung pada kemampuan kognitif pemimpin. Dengan kemampuan tersebut pemimpin dapat memahami perkembangan situasi lingkungan bisnis yang terkini dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk memastikan operasi bisnis bisa terus berjalan dan nilai-nilai apa yang harus dipedomani bersama. Langkah selanjutnya melibatkan anggota organisasi untuk bersama-sama mengimplementasikan solusi yang diyakini akan membawa organisasi bisa terus berjalan. Proses pengambilan keputusan ketika mengimplementasikan solusi dilakukan secara kreatif dan cepat. Pengambilan keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan komunikasi yang efektif antara pimpinan dan anggota organisasi. Pemimpin perlu melakukan adaptasi pola komunikasi ketika menghadapi krisis sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan jelas oleh anggota organisasi
  2. Kecepatan realokasi sumberdaya. Respon cepat terhadap realokasi sumberdaya yang dimiliki organisasi merupakan hal penting kedua yang perlu dilakukan oleh pemimpin. Keputusan realokasi perlu melibatkan seluruh anggota organisasi untuk memastikan bahwa mereka mendukung, dan berkomitmen untuk bertindak bersama-sama menyelamatkan bisnis. Tindakan realokasi sumberdaya perlu dilakukan secara adaptif, maksudnya rencana alokasi bisa secara lentur berubah mengikuti tingkat urgensi tindakan yang ditetapkan organisasi.
  3. Pemanfaatan secara maksimal jejaring yang dimiliki. Situasi yang tidak menentu ketika krisis mendorong organisasi untuk “bergotong-royong”. Pada kondisi tersebut organisasi perlu saling tolong-menolong dengan mengembangkan komunikasi dengan mitra dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk memastikan mereka dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. Organisasi perlu untuk berbagi informasi, saling dukung sumberdaya, melakukan kolaborasi untuk mencari jalan keluar bersama. Permasalahan yang kompleks akibat yang ditimbulkan dari krisis perlu dicari solusinya bersama melalui kolaborasi dengan jejaring dan mitra yang dimiliki sehingga mobilisasi sumberdaya, pengembangan inovasi dan bersama-sama mencari solusi bisa dilakukan secara efektif.

Setiap pelaku bisnis saat ini perlu menyiapkan diri untuk menghadapi krisis ekonomi. Hari-hari yang akan datang, dampak krisis ekonomi dunia diprediksi akan semakin dirasakan. Jika dampak krisis nanti benar-benar menghantam usaha maka para pemimpin bisnis bisa mempertimbakan lesson learned dari industri rumah sakit ketika menghadapi krisis akibat pandemi Covid19.

Referensi

Donelli, C.C., Fanelli, S., Zangrandi, A. and Elefanti, M. (2022), “Disruptive crisis management: lessons from managing a hospital during the COVID-19 pandemic”, Management Decision, Vol. 60 №13, pp. 66–91

--

--